Saya berharap suatu hari nanti umat manusia akan sadar. Kita harus sadar bahwa hewan sama dengan kita. Manusia dan hewan pada dasarnya sama, hanya berbeda bentuk. Mereka hanyalah bunga yang jenisnya berbeda, tetapi kita semua adalah bunga. Seberapa sederhananya hal itu? Tetapi betapa susahnya menanamkan hal itu ke dalam hati seseorang. Yah, saya senang kalian mempercayai saya, dan saya senang kalian mengikuti jalan hidup yang penuh kasih, jalan “hidup dan membiarkan yang lainnya hidup.” (Tepuk tangan)
Tentu kita tidak menyalahkan mereka yang bertindak dalam ketidaktahuan. Tetapi saya sungguh merasa kasihan pada hewan-hewan, juga mereka yang membunuh hewan-hewan tersebut, karena karma buruk akan menimpa mereka nantinya. Sungguh, Raja ilusi ingin setiap bagian dari ciptaannya dibayar kembali, dan berlipat-lipat. Anda tidak dapat hanya membayar sepotong daging bistik di Bumi, memakannya, dan berpikir bahwa itu ‘selesai’, itu impas. Tidak, tidak begitu! Raja Karma tidak menginginkan uang Anda; dia menginginkan daging Anda. Di dunia ilusi ini mata dibayar dengan mata, gigi dibayar dengan gigi. Tidak ada ampun dan Anda tidak dapat menyuap Raja Karma dengan apapun. Dia tidak menerima suap, tidak sama sekali. Biarpun Anda memberikan dia seluruh dunia sekalipun, dia tidak peduli, bahkan seluruh tiga dunia sekalipun, dia tidak peduli, karena itulah pekerjaannya: Dia suka memeriksa orang-orang; dia suka memeriksa siapa yang melakukan hal-hal buruk. Dia bahkan menggoda mereka untuk melakukan hal yang buruk, untuk melihat seberapa mulia diri Anda, dan seberapa banyak kekuatan yang Anda miliki di dalam diri Anda untuk menolak godaan.
“Cintailah Sesamamu” Berarti Semua Makhluk
Menyakiti makhluk lain adalah dosa paling buruk yang dapat kita lakukan. Jadi bagi mereka yang telah dengan susah payah saya ajari untuk tidak membunuh dan tidak makan daging, tetapi masih melakukan itu, saya tidak mau lagi mengenal orang itu. Ketika dulu Anda tidak tahu, dan Anda melakukannya, itu masih oke. Semua orang melakukannya; dunia ini membuat Anda melakukannya. Bahkan orang tua Anda memaksa Anda melakukannya ketika Anda masih muda dan tidak tahu apa yang lebih baik. Tetapi ketika Anda sudah tahu bahwa itu tidak baik dan masih terus melakukannya, hanya karena Anda tidak dapat melupakan nafsu makan Anda—itu hanyalah pengorbanan kecil, sangat kecil! Bahkan jika Anda masih ingin makan daging, itu adalah pengorbanan yang sangat kecil, terutama disaat ini dimana kita memiliki begitu banyak makanan vegetarian yang lezat di kerajaan sayuran. Bahkan semua agama akan memberitahu Anda bahwa itulah (sayuran) makananmu, tetapi tidak ada yang mau melihat halaman itu; tidak banyak orang yang mau mendengarkan itu. “Cintailah Sesamamu” termasuk para hewan! Kalau kita tidak dapat mencintai hewan, maka tidak ada lagi sesama untuk kita cintai. Sesama kita adalah semua makhluk. Yesus tidak berkata, “Cintailah Sesamamu: (manusia) laki-laki dan perempuan dan anak-anak.” Dia berkata, “Cintailah Sesamamu.”
Sebagian dari mereka bahkan bekerja untuk membantu kita, dan kita masih membunuh mereka untuk dimakan pada akhirnya.
Siapa sesama kita? Semua makhluk! Semuanya, termasuk manusia, hewan, anjing, kucing, burung, bebek dan angsa – liar maupun jinak. Dapatkah Anda membayangkan sesaat saja bagaimana jika Anda yang menjadi hewan dan hidup di antara manusia seperti sekarang ini? Setiap hari mereka hidup dalam ketakutan karena nyawa mereka terancam. Bisakah Anda bayangkan kehidupan macam apa yang telah kita paksakan pada mereka? Seandainya kita manusia hidup bersama makhluk-makhluk raksasa, dan setiap saat mereka membunuh kita satu per satu untuk dimakan. Bagaimana perasaan Anda? Anda akan merasa sedih dan menderita bukan? Dan Anda akan merasa putus asa dan sangat ketakutan! Hal itulah yang dirasakan para hewan. Mereka tidak melakukan apa-apa pada kita. Sebaliknya kita malah menjadikan mereka korban berbagai macam penderitaan. Sebagian dari mereka bahkan bekerja untuk membantu kita, dan kita masih membunuh mereka untuk dimakan pada akhirnya. Tidak ada ‘terima kasih’ untuk mereka, tidak sama sekali! Kita bahkan tidak memberikan mereka kematian yang damai dan bermartabat. Kita membunuh dan makan, tanpa belas kasihan, tanpa penyesalan, tanpa pernah berpikir bahwa kita tidak seharusnya melakukan hal itu, tanpa pikiran apapun. Kita melakukannya seakan-akan hal itu alami, dan kita menyebut diri kita manusia, makhluk cerdas, ciptaan yang tertinggi (Crown of Creation). Mahkota (Crown) macam apa yang dapat kita pakai di kepala kita?

Bagaimana bila umat manusia yang ditindas oleh makhluk-makhluk lain yang lebih kuat? Bukankah kita tidak menginginkannya?
Kita terus membuat makhluk lain ketakutan. Bagaimana kita bisa menyebut diri kita sebagai ciptaan yang tertinggi? Saya tidak tahu. Saya tidak tahu mahkota macam apa yang layak kita letakkan di kepala kita, dan saya tidak tahu siapa yang akan meletakkannya di kepala kita. Semua saudara-saudari kita takut pada kita, dan kita membunuh mereka setiap hari di planet ini dengan berbagai cara, tidak hanya dengan senjata api dan pisau, tetapi juga dengan intimidasi, dengan menciptakan penindasan spiritual, stres emosional, dan penderitaan fisik. Kita saling melakukan hal-hal seperti ini pada satu sama lain. Bagaimana kita menyebut diri kita manusia yang beradab dan ciptaan yang tertinggi?
Untuk Menjadi Agung, Cukup Dengan Tidak Menyakiti
Umur Anda akan diperpanjang, kebahagiaan Anda akan dilipatgandakan; kesehatan Anda akan lebih terjamin, kasih dalam diri Anda akan berkembang tanpa batas, dan Anda akan menjadi makhluk yang agung.
Di tahun baru ini, semua orang di seluruh dunia harus memikirkan kembali rancangan dan arah hidup yang akan mereka jalani, juga memikirkan tujuan mulia yang seharusnya mereka capai dalam hidup ini, selagi mereka masih punya waktu untuk meluruskannya. Untuk menjadi manusia yang mulia sangatlah sederhana. Tidak perlu orang suci untuk melakukannya. Tidak perlu seorang biarawati, biarawan, ataupun seorang tokoh suci. Cukup dengan membiarkan para hewan seperti apa adanya; hanya itu yang perlu kita lakukan. Dengan melakukan itu maka kita sudah mulia, saat itu juga! Semua hewan akan memuji Anda di dalam hati mereka, dan mereka akan berdoa untuk Anda. Umur Anda akan diperpanjang, kebahagiaan Anda akan dilipatgandakan; kesehatan Anda akan lebih terjamin, kasih dalam diri Anda akan berkembang tanpa batas, dan Anda akan menjadi makhluk yang agung. Tidak perlu Master Ching Hai, tidak perlu inisiasi, tidak perlu hal-hal itu. Cukup tinggalkan daging; dan Anda benar-benar dapat menjadi seorang Buddha, atau setidaknya mencapai level ketiga. (Tepuk Tangan)
Buddha sungguh-sungguh dengan perkataannya ketika dia berkata “Letakkan pisau jagal, dan kau akan menjadi Buddha.” Benar-benar seperti itu! Kalau Anda tidak membunuh atau memakan hewan, Anda benar-benar dapat mencapai level ketiga – yang rendah, tetapi level ketiga. Itu sudah pasti. Tetapi, berapa banyak orang yang melakukan itu? Berapa banyak orang yang dapat mengorbankan hal sekecil nafsu makannya untuk menjadi makhluk yang mulia? Dengan begitu saya tidak perlu lagi keluar mengajar; saya tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Semuanya akan menjadi lebih baik, para hewan akan bahagia, kesadaran manusia akan terangkat, dan rumah sakit akan lebih sedikit. Tidak ada lagi pertengkaran, karena melalui pola makan vegetarian, kita akan punya cukup makanan untuk semuanya. Dunia ini akan punya cukup makanan bagi setiap manusia di planet Bumi, tanpa biaya apapun. Apabila kita semua vegetarian, kekayaan planet ini akan secara otomatis terbagi dengan adil, dan tidak akan ada lagi kelaparan. Sungguh seperti itu. Tetapi berapa banyak orang yang mau melakukan tindakan mulia ini?
Membangunkan Kualitas Mulia Di Dalam Diri Kita
Saya hanya berharap bahwa di tahun baru ini orang-orang di planet ini akan menjadi lebih cerdas, lebih berkontemplasi ke dalam diri, dan dapat sungguh-sungguh mencari apa yang mereka inginkan di dalam diri, tidak dibutakan oleh godaan luar dan pengaruh dari kekuatan negatif. Mereka harus kuat, mulia, dan mencari ke dalam diri sendiri untuk melihat apa yang ada di hati mereka dan apa yang dikatakan hati nurani mereka, apabila mereka mencari, maka mereka akan menemukannya. “Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7)
Jadi saya harap mereka benar-benar menemukannya! Karena apabila mereka melihat, mereka akan tahu kalau mereka adalah orang yang mulia dan makhluk yang agung, dan bukanlah hal yang bermartabat untuk membunuh dan memakan makhluk tidak berdosa, yang bahkan lebih kecil dari kita. Beberapa makhluk lebih besar, dan kita menganiaya mereka juga. Bahkan ikan-ikan yang hidup di lautan, mereka tidak merugikan siapapun, mereka berenang di dunia mereka sendiri, dan kita menangkap mereka, membunuh, dan memakan mereka. Atau, hewan-hewan di udara, mereka terbang di atas sana, tidak menyakiti siapa-siapa, tidak melakukan hal yang salah, dan kita menembak jatuh dan memakan mereka. Dan hewan-hewan di hutan, mereka hidup disana tanpa menyakiti siapa-siapa, tapi kita kesana, memburu, membunuh, dan memakan mereka.
Bagaimana bisa manusia tidak merasa kasihan sama sekali di hati mereka ketika para hewan ketakutan dan berlari, lari, lari untuk hidup mereka, mengemis untuk hidup mereka?
Apakah Anda pikir itu mulia? Siapapun tahu bahwa hal itu tidaklah mulia. Seberapa mulia hal itu jadinya ketika seseorang yang kuat, dengan segala kekuatan dan kecerdasannya membunuh seseorang yang lemah, kecil dan tidak berdaya? Seberapa mulia hal itu jadinya? Bahkan di Cina dan Au Lac (Vietnam), peraturan ilmu bela diri adalah: Apabila seseorang telah jatuh dari kudanya dalam sebuah pertempuran, Anda tidak melukai ataupun membunuhnya. Apabila seseorang telah jatuh, kita mengatakan: Jangan membunuhnya. Jadi, bagaimana dalam kasus hewan? Mereka sudah ketakutan dan tidak berdaya hanya dengan tatapan manusia! Bagaimana bisa kita tidak merasa iba dan menyesal atau kasihan, dan membiarkannya hidup? Bagaimana bisa manusia tidak merasa kasihan sama sekali di hati mereka ketika para hewan ketakutan dan berlari, lari, lari untuk hidup mereka, mengemis untuk hidup mereka? Ini luar biasa!
Di tahun baru ini, mungkin semua harapan kita dapat terwujud; jadi mari meminta agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan umat manusia, seluruh umat manusia membangunkan tujuan mulia di dalam hati yang mereka miliki sebelum lahir, atau saat mereka baru lahir, dimana mereka masih mulia, murni, dan heroik. Mari berharap agar kualitas-kualitas mulia di dalam diri umat manusia akan terbangunkan, yang akan menjadikan kita sebagai makhluk ciptaan yang tertinggi. Biarkan mereka membangunkan kualitas-kualitas mulia ini, dan mereka semua akan berada di Surga. Sungguh, bila tidak ada lagi pembunuhan, planet ini akan menjadi Surga.
Oleh Supreme Master Ching Hai, 22 Februari 2007. Dalam retret internasional 5 hari di Hsihu, Miaoli, Formosa.