Tanya: Apakah semua vegan/vegetarian itu Anti Daging?
Bila pengertian ‘anti’ disini adalah tidak makan daging, maka itu benar. Tetapi bila makna ‘anti’ tersebut adalah ‘tidak suka’, maka jawabannya tidak juga.
Bila pengertian ‘anti’ disini adalah tidak makan daging, maka itu benar. Tetapi bila makna ‘anti’ tersebut adalah ‘tidak suka’, maka jawabannya tidak juga.
Apa alasan manusia makan daging (hewan)? Sebagian orang mengatakan bahwa tubuh kita membutuhkan daging untuk bertahan hidup. Dikatakan bahwa manusia yang tidak makan daging akan kekurangan gizi, tidak dapat tumbuh besar dan kuat, menjadi orang bodoh, dan lain-lain. Benarkah kita harus makan daging?
Kisah nyata berikut ini diceritakan oleh Ajahn Brahm dalam buku ‘Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya’.
Saya tiba lebih awal untuk memimpin kelas meditasi di sebuah penjara dengan pengamanan minim. Seorang narapidana yang tak pernah saya jumpai sebelumnya, telah menunggu untuk berbicara dengan saya. Dia seorang manusia sebesar raksasa dengan rambut seperti semak belukar, berjanggut, dengan lengan penuh tato; bekas-bekas luka di wajahnya memberitahu saya bahwa dia telah mengalami banyak perkelahian sadis. Dia terlihat begitu menakutkan sampai-sampai saya heran kenapa dia datang untuk belajar meditasi. Dia bukan jenis orang yang belajar meditasi. Tentu saja saya salah.
Ada sebuah cerita dari teks spiritual Zhuang Tzu: dewa sungai bertanya kepada dewa laut: “Apakah alam itu? Apakah manusia itu?” Dan dewa laut menjawab, “Seekor kuda berlari dengan empat kakinya. Itulah alam. Dia yang memasang tali kekang, mengikatnya di satu tempat, dan memaksanya bekerja keras itulah manusia.” (dari bab berjudul ‘Banjir Musim Gugur’ di teks Zhuang Tzu). Kita tidak mengikuti cara alam bekerja. Kita ingin mengikat ini atau menangkap itu. Kita melubangi hidung seekor sapi dan menariknya dengan tali yang diikat pada cincin dihidungnya. Seekor anak sapi tidak terlahir dengan hidung berlubang ataupun tali. Hal-hal itu datang dari manusia.
Sebuah pidato yang sangat inspiratif dari Philip Wollen, seorang filantropis Australia yang juga mantan wakil presiden Citibank dan general manager di Citicorp. Video ini belum menyediakan translasi bahasa Indonesia dan kami menyediakan transkrip bahasa Indonesianya untuk memudahkan Anda memahami pidato ini. Tetapi kami tetap menyarankan Anda untuk menonton videonya (hitung-hitung belajar listening bahasa Inggris :). Berikut adalah transkrip pidato dari video di atas:
Pada suatu malam, disebuah tebing yang curam, Raja Lear bertanya pada kepada Pangeran Earl dari Gloucester yang matanya buta. “Bagaimana kau melihat dunia?”
Dan pria buta dari Gloucester itu menjawab “Aku melihat dunia dengan perasaan.”
Bukankah kita semua seharusnya begitu?
TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?
“Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.
Bila itu kucing, apakah Anda masih mau memakannya? (Gambar dari FreakingNews.com)
Mengapa ayam seringkali disebut ‘makanan kegemaran’, sementara kucing disebut ‘hewan kesayangan’? Apakah karena anggapan bahwa seekor kucing lebih cerdas dari ayam? Apakah karena kucing dianggap lebih memiliki ‘perasaan’ daripada seekor ayam?
2012 adalah tahun kesepuluh saya menjalani diet vegetarian. Delapan tahun saya bervegetarian dan akhirnya saya meningkatkannya menjadi vegan dalam dua tahun terakhir ini. Ketika memindahkan materi-materi dari blog yang lama ke blog yang baru ini, saya terpikir untuk memindahkan juga artikel yang satu ini karena saya rasa isinya cukup berharga untuk memberikan inspirasi bagi teman-teman vegetarian ataupun para calon vegetarian. Karena merupakan artikel dari blog sebelumnya, saya menyebutnya ‘repost’. Ada sedikit update disana sini, ada sedikit perubahan tampilan artikel melalui gambar dan pemenggalan paragraf yang lebih memudahkan Anda membacanya, tetapi sebagian besar isi dari artikel ini tetap sama. Selamat menikmati :)